INTAN JAYA - Kondisi Papua yang dinilai tak menentu dengan semakin beraninya kelompok separatis dan teroris (KST) melancarkan aksinya meneror masyarakat. Kasus terakhir adalah pembakaran pesawat Maskapai Susi Air dan penyanderaan pilot pesawat tersebut yang merupakan warga negara Selandia Baru.
Menanggapi hal tersebut Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tidak gegabah melakukan tindakan. Dirinya lebih mengedepankan penyelesaian permasalahan yang humanis. Hal tersebut dipilih karena dirinya tidak menginginkan warga sipil yang menjadi korban bila digelar operasi militer.
Meskipun pada awalnya tampak lamban dan terkesan tak berhasil, namun kini strategi Panglima TNI mulai membuahkan hasil. Hal tersebut dengan ditangkapnya pelaku salah satu pelaku pembakaran pesawat Maskapai Susi Air yang kemudian menuntun aparat keamanan untuk menemukan salah satu gudang munisi milik KST.
Selanjutnya, baru-baru ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Intan Jaya Bernard Kobogao dan Kepala Distrik/Camat Sugapa mengunjungi Posramil Mamba dalam rangka meninjau situasi masyarakat Titigi dan Sambili pada Jumat, (14/4).
Kunjungan tersebut dilakukan pasca pengusiran masyarakat oleh KST Papua sehari sebelumnya pada Kamis (13/4).
Pada kesempatan tersebut Bernard menyampaikan adanya surat ancaman yang diterima oleh Pemerintah Kab. Intan Jaya dari Joshua Meisini alias Joshua Walker. Dalam surat tersebut Joshua mengancam akan membunuh siapapun Pejabat Pemerintah yang datang ke wilayah Munumai, Distrik Agisiga.
Bernard juga mengucapkan terima kasih kepada aparat TNI dari Satgas YPR 305/TKR yang telah berhasil menindak dan mengusir KST/OPM dari wilayah Kampung Mamba Bawah dan Kampung Sambili. Menurutnya tindakan KST/OPM yang melakukan pengusiran membuat kehidupan warga menjadi susah.
Selanjutnya Bernard juga menyampaikan perintah Pj. Bupati Intan Jaya Apolos Bagau untuk pembentukan tim yang terdiri dari Kadisparbud, Camat Sugapa, Pastoran Yance Yogi (Tokoh Gereja Katolik) dan Sekertaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Yoakim Mujizau. Tim tersebut bertugas menyerukan kepada masyarakat agar bersama-sama melakukan perlawanan terhadap KST/OPM yang masih berada di wilayah Mbamoggo, Munumai dan Titigi.
Kondisi di daerah tersebut masih rawan, mengingat akan adanya ancaman tindakan balas dendam oleh pihak KST/OPM atas korban dari pihaknya. Diketahui bahwa korban pihak KST/OPM pada kontak tembak dengan Satgas YPR 305/TKR pada Kamis lalu merupakan komandan sektor di wilayah tersebut.
Sampai saat ini masyarakat masih berlindung di Gereja Titigi, Gereja Dugusiga, rumah-rumah dekat Pos Apkam dan rumah Osea Sani dekat Pos Holomama. Pasukan TNI Satgas YPR 305/TKR masih terus memberikan bantuan logistik kepada masyarakat yang berkumpul di rumah Osea Sani.
Gambaran kondisi terkini di Kab. Intan Jaya tersebut merupakan salah satu buah kesabaran dan kecermatan pengambilan keputusan Panglima Yudo Margono dalam menangani permasalahan di Papua.
Hal tersebut sekaligus membuktikan bahwa masyarakat Papua tidak mendukung gerakan KST/OPM yang justru meresahkan dan merugikan masyarakat Papua sendiri. Dan kini dibawah Komando Panglima TNI, warga Papua sudah mulai berani untuk menyuarakan aspirasinya untuk menolak dan melawan KST/OPM.
Upaya-upaya tersebut tentunya harus mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Agar penyelesaian permasalahan Papua dapat dilakuan dengan cara yang baik dan tidak merugikan masyarakat umum. Sesuai dengan strategi dan pendekatan humanis yang dilakukan Panglima TNI Yudo Margono. (***)